Pemilu demokratis tidak mungkin tercipta tanpa adanya partisipasi aktif masyarakat, khusus dari pemilih milenial. Keterlibatan mereka salah satunya dengan menjadi Pemantau. Untuk menjaga supaya Pemilu tetap jurdil dan demokratis, penting untuk pemilih milenial turut terlibat dalam mengawasi dan memantau pelaksanaannya. Apalagi, pemilu 2019 yang dilaksanakan secara serentak pilpres maupun legislatif.
Namun untuk memantau penyelenggaraan pemilu 2019, tidak hanya sekedar melihat dan mengikuti proses pemilu. Jauh dari itu, perlu pengetahuan yang cukup buat jadi Pemantau. Menurut Taufan, ketua panitia pelatihan pemantau KIPP Jakarta, kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak tanggal 22/12/2018 angkatan pertama, tanggal 12/01/2019 angkatan kedua, tanggal 10/02/2019 angkatan ketiga dan tanggal 24/02/2019 angkatan keempat. Rencananya bertempat di Kopijadi Tebet-Jakarta hari minggu, 10/03/2019 adalah pelatihan pemantau angkatan terakhir atau kelima. “Pesertanya setiap angkatan kami batasi maksimal 25 orang dari berbagai kalangan termasuk aktifis organisasi kemahasiswaan, sebagai bagian pemilih milenial,” Ungkapnya. Animo pemilih milenial untuk mengikuti kegiatan ini cukup tinggi. “Sampai saat ini saja, listnya sudah mencapai 100-an orang. Setiap angkatan ada tim yang memverifikasi, terutama pendaftar yang menjadi anggota parpol atau timses kami tidak akan pilih mengikuti kegiatan ini,” Tegasnya.
Menurut Prianda Anatta, mantan anggota KPU Kota Jakarta Utara periode 2003 – 2018 sekaligus salah seorang fasilitator di acara tersebut mengatakan bahwa proses pemilu 2019 memerlukan partisipasi pemilih milenial untuk terlibat mengawasi dan memantau yang dilakukan oleh peserta pemilu termasuk juga yang dilakukan oleh caleg. “Pelatihan ini mendorong pemilih milenial untuk mengetahui apa yang dibolehkan dan yang tidak boleh dilakukan oleh peserta setiap tahapannya. Sehingga, mereka bisa melaporkan setiap kejadian pelanggaran sesuai aturan yang berlaku. Ia menyabut positif Kerja sama dilakukan oleh ESP dengan KIPP Jakarta dalam mengadakan kegiatan ini. Ia berharap semua lembaga pemantau bisa bersinergi bersama Bawaslu, khususnya di DKI Jakarta dalam menegakkan aturan pemilu.
Senada yang diungkapkan denga Prianda, Menurut Suryono Indro, Sekjen ESP, hasil peserta pelatihan pemantau ini akan menjadi relawan yang akan melakukan pemantauan baik saat rapat umum ditahapan kampanye maupun saat pemungutan dan penghitungan suara. Sementara untuk ESP sendiri, menurut mantan Ketua KIPP Jakarta tahun 2006 – 2010 ini, lebih pada memfasilitasi teman-teman KIPP Jakarta untuk lebih memahami bagaimana menjadi pemantau. “Kami berharap KIPP Jakarta bisa langsung memantau dilokasi-lokasi yang tergolong rawan tindak pelanggaran,” tegas Indro, mantan anggota KPU Jakarta Barat periode 2010 – 2018.
Materi Pelatihan Pemantau
Selama pelatihan pemantau yang sudah dilaksanakan, materi yang disampaikan ke peserta dibagi atas dua sesi. Sesi pertama bisanya disampaikan dari penyelenggara pemilu baik dari KPU Kab/kota maupun dari Bawaslu Kab/Kota. Menurut Taufan, untuk pemateri dari KPU Kab/Kota mensosialisasikan tahapan penyelenggaraan pemilu 2019 khususnya tahap kampanye dan tahap pemungutan penghitungan suara. Sementara untuk dari Bawaslu materi yang disampaikan Pengawasan tahap kampanye dan tahap pemungutan penghitungan suara termasuk mekanisme melaporkan peristiwa pelanggaran.
Disesi kedua, materi yang disampaikan Sejarah KIPP dan Peran Pemantau dalam menciptakan Pemilu Demokratis serta identifikasi titik rawan pelanggaran pemilu. Khusus, identifikasi pelanggaran pemilu metodenya melalui diskusi yang dipandu oleh fasilitator.
Menurut Mohammad Dimyati, Ketua Bawaslu Kota Jakarta Utara, salah satu pemateri angkatan ke-3 menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya dengan dilibatkannya pemilih melenial dalam pemantauan di pemilu kali dan tergabung dalam KIPP Jakarta, setidaknya bukan saja mereka bisa memahami teknis pelaksanaan pemilu, tepi juga hal ini menepis tudingan bahwa Kelompok melenial apatis terhadap pemilu. Sementara menurut Nurani, anggota KPU Kota Jakarta Barat, salah seorang pemateri di angkatan ke-4 merasa kagum dengan keterlibatan kelompok melenial ini. “Mereka sangat antusias bahkan kritis terkait materi yang saya sampaikan,” ujar pengurus KIPP Nasional tahun 2009.
Berikut pemateri dalam pelatihan pemantau yang sudah dilaksanakan hingga angkatan keempat:
Angkatan pertama
Kpu jakpus : Wahyudinata
Bawaslu tangsel : Slamet Santoso
Angkatan kedua
Kpu Kep.Seribu : Ghozali
Bawaslu Depok : Willi Sumarlin
Angkatan ketiga
Kpu Jakut : Arif Budianto
Bawaslu Jakut : Moch. Dimyati
Angkatan keempat
Kpu jakbar : Nuraini
Bawaslu Jakbar : Fitriani, M.Pd
Leave a Reply